Sabtu, 31 Agustus 2019

Load Balance PCC (Per-Connection Classifer)

Load balance PCC (Per-Connection Classifer) merupakan salah satu metode load balance yang menspesifikasikan suatu paket menuju gateway suatu koneksi tertentu.
PCC mengelompokkan trafic koneksi yang keluar masuk router menjadi beberapa kelompok.
pengelompokan ini bisa dibedakan berdasarkan src-address, dst-address, src-port, dan dst-port.
adapun kelebihan dan kekurangan menggunakan metode PCC antara lain:
Kelebihan:
1. hubungan antara client dan server lebih terjamin karena menggunakan satu jalur yang sama
2. tidak merepotkan di end atau pengguna akhir
3. render atau streaming di youtube lebih stabil
Kekurangan:
1. memungkinkan terjadinya overload di salah satu jalur ISP
2. ketidak seimbangan penggunaan bandwitch

mungkin dari kelebihan dan kekurangan di atas anda bisa menilai apakah metode pcc ini cocok dengan jaringan anda. Berikut adalah contoh konfigurasi PCC

Load Balance PBR (Policy Base Routing)

Di jaringan anda, mungkin perlu mendapatkan strategi untuk routing dan pengaturan routing anda dalam beberapa variasi alasannya seperti keamanan, penyeimbangan beban, keputusan routing, pemantauan, dll

Dengan PBR (Policy  Base Routing) anda bisa mendapatkan kebijakan anda untuk merutekan paket dari sumber ke tujuan dan pilih jalur mana yang digunakan untuk komunikasi.

Dalam contoh ini sayang ingin menunjukan kepada anda bagaimana anda dapat menggunakan PBR 
untuk merutekan Internet.




                                

Sabtu, 17 Agustus 2019

Pengertian Load Balance(ECMP)


Load Balance adalah membagi beban bandwitch kepada kedua ISP sehingga trafik berjalan optimal, memaksimalkan throughput dan menghindari adanya overload pada salah satu jalur koneksi. Mungkin yang selama ini mengira kalau memakai load balance bandwitch yang kita peroleh menjadi dua kali lipat anggapan itu salah ya, load balance tidak akan menambah besar bandwitch yang kita peroleh tetapi hanya bertugas membagi traffic dari kedua bandwitch agar terpakai secara seimbang.

Kelebihan: beban traffic bisa merata karena packet di bebankan secara seimbang antara kedua ISP.

Kekurangan: Sering terjadi disconnection yang disebabkan oleh table route yang restart secara otomatis setiap 10 menit.

Virtual Access Point (lab56)

Virtual access point digunakan untuk menggandakan wlan pada sebuah router. fitur ini digunakan untuk membagi beberapa pengguna yang akan menggunakan wireless tersebut. contoh jika kita disuruh untuk membuat jaringan wireless pada ruang guru yang akan dibedakan menjadi wlan guru dan juga wlan kepala sekolah. maka hal ini tepat untuk dilakukan. cara kerjannya wlan card akan mengandakan nama yang berbeda. intinya kita memerlukan wlan card sebagai pusat untuk wireless. untuk konfigurasinya dapat kita lihat dibawah ini:

1. Pertama kita dapat melakukan konfigurasi wireless ap bridge.
2. Kita dapat menuju ke wireless dengan cara ( wireless>interface). Kita dapat mengaktifkan dengan      cara arahkan ke tombol + maka akan muncuk tulisan virtual ap.
3. Kita dapat membuat konfigurasi yaitu (SSID=nama_wireless master interface=wlan1 security profile=password_ap) lalu klik ok.
4. Maka untuk menguji dengan cara mengaktifkan fitur wireless pada laptop.



Wireless Filtering Dengan Connect List (lab58)

Kalo kita telah mengkonfigurasi melewati pemancar atau server maka kita juga dapat melakukan konfigurasi client router. kita dapat melihat layout berikut.

dari layout tersebut dapat di lihat bahwa pemancar memiliki SSID yang sama dan juga password yang sama. maka wireless client kita akan connect ke pemancar yang memiliki sinyal yang tertinggi. kita bisa saja memiliki sinyal ap yang tidak kita inginkan selanjutnya kita bisa menonaktifkan fitur default authentication agar wireless bisa connect ke ap yang terdaftar saja. untuk konfigurasinya kita dapat melihat dibawah ini
1. Pertama kita telah melakukan konfigurasi mikrotik sebagai wireelss station dan sudah connect ke ap yang valid.
2. Kita dapat menuju ke dalam registrasion dengan cara (wireless>station) klik kanan yang telah connect maka pilih copy to connect list. kita dapat check di connect list.



3. Kita dapat menonaktifkan fitur authentifikasi di dalam interface wireless.






Wireless Station Pseudobridge(lab55)

Dalam mode station bridge maka kita tidak dapat melakukan bridge sehingga kita memerlukan mode station pseudobridge kita dapat melakukan bridge sehingga kita tidak memerlukan interface wireless lain untuk konfigurasinya dibawah ini:

1. Pertama kita dapat meuju ke dalam wireless dengan cara (Wireless>Wlan1).
2. Maka kita dapat mengganti ke dalam mode station pseudobridge lalu klik ok kita dapat melakukan konfigurasi sama seperti gambar di bawah ini:

Simple queue +PCQ 62

PCQ atau per connect queue salah satu cara melakukan manajement bandwidth yang cukup mudah dimana PCQ bekerja dengan sebuah algoritma yang akan membagi bandwidth per client secara rata ke sejumlah client yang aktif. jadi kita tidak perlu lagi membagi bandwidth per client. melainkan hanya dengan menggunakan 1 parent akan digunakan untuk semua client dan itu akan merata. cara kerja PCQ adalah dengan menambahkan sub-queue berdasarkan classifier tertentu. berikut gambaran cara kerja PCQ dengan parameter PCQ- Rate=0.
berdasarkan gambar diatas dapat kita ketahui bahwa makin banyak client maka makin banyak juga badnwidth yang diatur dalam satu konfigurasi. maka akan sedikit pula bandwidth yang akan diterima setiap cleint dengan cara ini kita dapat mengatur penggunaan bandwidth dengan cara menyetingnya. konfigurasinnya seperti berikut ini:

1. Pertama kita dapat menuju ke dalam queue dan melakukan konfigurasi seperti lab sebelumnnya.


2. Lalu kita dapat melakukan konfigurasi queue type seperti gambar di bawah. untuk queue4 itu adalah bandwidth upload dan queue5 adalah bandwidth download
3. Lalu kita dapat menambahkan di dalam queue simple. kita dapat menambahkan queue type di dalam advence.




OSPF SINGLE AREA Manipulation